Sabtu, 12 Maret 2016

AKUNTANSI BIAYA. ANALISIS BIAYA PEMASARAN

ANALISIS BIAYA PEMASARAN
Biaya pemasaran seringkali dibatasi artinya sebagai biaya penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar. Biaya pemasaran hanya meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan sejak produk jadi dikirimkan kepada pembeli sampai produk diterima oleh pembeli.

Penggolongan Biaya Pemasaran
1. Biaya untuk mendapatkan pesanan (order-getting costs), yaitu semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan.
Contoh : biaya gaji wiraniaga (salesperson), komisi penjualan, advertensi dan biaya promosi
2. Biaya untuk memenuhi pesanan (order-filling costs), yaitu semua biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk sampai ke tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan uang dari pembeli.
Contoh : Biaya pergudangan, biaya pembungkusan dan pengiriman, biaya angkutan dan biaya penagihan.

Menurut fungsi pemasaran, Biaya pemasaran digolongkan sebagai berikut :
a. Fungsi Penjualan : Kegiatan untuk memenuhi pesanan
Contoh : Gaji karyawan fungsi penjualan, biaya depresiasi kantor, biaya sewa kantor
b. Biaya Advertensi : Kegiatan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan order getting melalui kegiatan advertensi dan promosi
Contoh : Gaji karyawan fungsi advertensi, biaya iklan, biaya pameran dan biaya promosi
c. Biaya Pergudangan : Kegiatan penyimpanan produk jadi yang siap untuk dijual.
Contoh : Gaji karyawan bagian gudang, biaya depresiasi gedung, dan biaya sewa gudang.
d. Fungsi Pembungkusan dan Pengiriman : Kegiatan pembungkusan produk dan pengiriman produk
Contoh : Gaji karyawan, biaya bahan pembungkus, biaya pengiriman
e. Fungsi Kredit dan Penagihan : Kegiatan pemantauan kemampuan keuangan pelanggan dan penagihan piutang pelanggan
Contoh : Gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang dan potongan tunai
f. Fungsi Akuntansi Pemasaran : Kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan
Contoh : Gaji karyawan fungsi akuntansi pemasaran dan biaya kantor

Karakteristik Biaya Pemasaran
# Banyak ragam kegiatan pemasaran ditempuh oleh perusahaan dalam memasarkan produknya, sehingga perusahaan yang sejenis produknya, belum tentu menempuh cara pemasaran yang sama
# Kegiatan pemasaran seringkali mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan kondisi pasar
# Kegiatan pemasaran berhadapan dengan konsumen yang merupakan variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan
# Dalam biaya pemasaran terdapat biaya tidak langsung dan biaya bersama (joint costs) yang lebih sulit pemecahannya bila dibandingkan dengan yang terdapat dalam biaya produksi

Cara Analisis Biaya Pemasaran
1. Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya atau objek pengeluaran
2. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran
3. Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran

Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya atau objek pengeluaran
a. Biaya pemasaran dipecah sesuai dengan jenis-jenis biaya pemasaran
b. dapat mengetahui rincian jenis biaya pemasaran, namun tidak dapat memperoleh informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pemasaran tertentu

Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran
a. Menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga dapat ditentukan secara tepat manajer yang bertanggungjawab untuk melaksanakan fungsi tersebut
b. Menggolongkan tiap-tiap jenis biaya pemasaran sesuai dengan fungsinya
c. Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiap-tiap fungsi
d. Menentukan biaya persatuan kegiatan pemasaran dengan cara membagi total biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan

Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran
1. Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran berguna untuk pengendalian biaya, tetapi tidak membantu dalam mengarahkan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran tidak akan efektif jika tidak ada pengarahan yang baik, maka perlu diadakan analisis biaya pemasaran.
2. Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran dapat dibagi sebagai berikut :
            a. Menurut jenis produk
            b. Menurut daerah pemasaran
            c. Menurut besar pesanan
            d. Menurut saluran distribusi

Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran
* Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya
* Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan
* Menggolongkan jenis biaya distribusi ke dalam biaya langsung, biaya setengah langsung dan biaya tidak langsung
* Menentukan dasar alokasi biaya pemasaran
* Mencari hubungan antara biaya dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut, untuk setiap jenis produk, daerah pemasaran, besar order atau saluran distribusi

Analisis Biaya Pemasaran Menurut Jenis Produk
a. Menentukan kemampuan tiap-tiap jenis produk dalam menghasilkan laba
b. Membantu dalam memperkirakan pengaruh perubahan produk dan metode penjualan produk terhadap biaya dan laba
c. Memberikan informasi biaya untuk pengambilan keputusan penentuan harga jual produk

Penggolongan Jenis Produk
1. Penggolongan produk menurut sifat produk
2. Penggolongan produk menurut cara pembungkusan
3. Penggolongan produk menurut cap dagang
4. Penggolongan produk menurut penggunaan produk oleh pelanggan

Analisis Biaya Pemasaran Menurut Daerah Pemasaran
Bermanfaat untuk :
-  Pengendalian biaya pemasaran yang terjadi dalam tiap-tiap daerah pemasaran
-  Mengarahkan pemasaran produk pada daerah-daerah pemasaran yang memberikan laba yang tertinggi

Faktor-Faktor Dalam Memilih Batas-Batas Daerah Pemasaran
a. Daerah pemasaran hendaklah tidak terlalu luas, agar tidak terjadi biaya pemasaran yang terlalu tinggi di daerah tertentu dikompensasi dengan biaya rendah di daerah pemasaran yang lain
b. Daerah pemasaran yang ditentukan hendaknya memungkinkan dilakukannya analisis hasil penjualan dan biaya
c. Daerah pemasaran yang dipilih hendaknya menunjukkan potensi pemasaran

Analisis Biaya Pemasaran Menurut Besar Pesanan
            Besar pesanan (order size) sangat erat hubungannya dengan menguntungkan tidaknya pesanan dari pelanggan. Dengan analisis tersebut kemungkinan dapat ditunjukkan bahwa sebagian besar pesanan yang diterima dari pelanggan, menyebabkan perusahaan mengeluarkan biaya yang jumlahnya lebih besar dari laba kotor yang diperoleh. Maka perusahaan harus menentukan jumlah nilai rupiah penjualan atau kuantitas minimum untuk setiap kali pesanan, sehingga dapat mengurangi jumlah transaksi penjualan dan menaikkan laba.



wahyulestari1907#311013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar