Surat berharga adalah surat pengakuan hutang,
wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif
dan surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam
pasar modal maupun pasar uang. (UU No. 7/1992 tentang
Perbankan)
Macam-Macam Surat Berharga
Ø Saham
Ø Obligasi
Ø Wesel
Ø Cek
Ø Surat Sanggup
Ø Bilyet Giro
Fungsi Surat Berharga
Ø Sebagai alat
pembayaran (alat tukar uang).
Ø Sebagai alat untuk
memindahkan hal tagih (diperjual belikan dengan mudah dan sederhana).
Ø Sebagai surat
bukti hak tagih.
Klasifikasi Investasi Jangka Pendek
Ø Harus dapat segera
dijual kembali setiap saat dengan harga yang berlaku pada tanggal penjualan
Ø Penjualan kembali
untuk memenuhi kebutuhan uang
Ø Mampu menghasilkan
laba
Metode Pencatatan Surat Berharga
1. Harga Perolehan
Laporan
keuangan yang dipersiapkan menurut biaya/harga perolehan
2. Nilai Terendah antara harga perolehan dan nilai
pasar
3. Nilai Pasar
Akuntansi Surat-Surat Berharga
1. Pencatatan pada
saat pembelian surat-surat berharga
2. Selama kepemilikan
surat-surat berharga
3. Pencatatan pada
saat penjualan saham
1. Pencatatan Pada Saat Pembelian
Surat berharga dicatat sebesar harga perolehan yang
meliputi harga beli (harga kurs) ditambah biaya komisi, provisi, materai dan
biaya-biaya lain yang timbul pada saat pembelian
2. Selama Kepemilikan Surat-Surat Berharga
Pencatatan selama kepemilikan, jika berupa saham, maka
dicatat adanya pendapatan dari dividen. Untuk obligasi maka pencatatan
berhubungan dengan adanya bunga obligasi.
Penjualan surat berharga akan menimbulkan laba/rugi.
Jumlah laba/rugi dipengaruhi oleh metode pencatatan yang digunakan.
Jurnal pembelian obligasi :
Surat berharga obligasi
Kas
A. Metode Harga
Pokok (Harga Perolehan)
Metode ini mengakui jumlah laba/rugi sebesar selisih
antara harga jual dengan harga pokok.
Jurnal Penjualan saat Laba
Kas Rp xxx
Surat
Berharga Rp
xxx
Laba
penjualan surat berharga Rp
xxx
Jurnal Penjualan saat Rugi
Kas Rp
xxx
Rugi
penjualan surat berharga Rp
xxx
Surat
Berharga Rp
xxx
CONTOH SAHAM
Tanggal 23 Juni 2006 PT. ABC membeli 100 lembar saham
milik PT. CBA dengan harga Rp 20.000- per lembar dengan kurs 130%. Untuk transaksi itu, perusahaan dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 150.000,-
Jurnalnya :
Surat-Surat
Berharga 2.700.000
Kas 2.700.000
Harga kurs = 130% x 100 x 20.000 = 2.600.000
Biaya komisi broker =
100.000 +
Harga perolehan =
2.700.000
CONTOH
Tanggal 28 Juli 2006, PT. ABC menerima dividen
tunai sebesar Rp 5.000,- per lembar
Jurnalnya :
Kas 500.000
Pendapatan
Dividen 500.000
Perhitungan :
·
5.000 x 100 lembar = 500.000
Tgl. 5
September 2006, PT. ABC menjual 40 lembar sahamnya dengan harga jual Rp
35.000,- per lembar. Biaya materai dan komisi penjualan sebesar Rp 200.000,-
Perhitungan :
Harga jual = 40
lbr x Rp 35.000 = Rp 1.400.000
Biaya
materai & komisi = Rp 200.000-
Hasil Penjualan Saham = Rp 1.200.000
Harga Perolehan 40/100 x 2.700.000 = Rp 1.080.000-
Laba Penjualan Saham = Rp 120.000
Jurnal :
Kas Rp 1.200.000
Surat
Berharga Rp
1.080.000
Laba
penjualan surat berharga Rp 120.000
B. Metode Nilai Terendah antara Harga Pokok dan Harga
Pasar
Metode yang terendah Per Jenis Surat Berharga
a. Jika harga
jual ditambah “Cadangan Penurunan Nilai” lebih besar dari harga pokok
Kas Rp xxx
Cadangan
penurunan nilai S.B. Rp xxx
Surat
Berharga Rp xxx
Laba
penjualan surat berharga Rp xxx
b. Jika harga
jual ditambah “Cadangan Penurunan Nilai” lebih kecil dari harga pokok
Kas Rp xxx
Cadangan
penurunan nilai S.B. Rp xxx
Rugi
penjualan surat berharga Rp
xxx
Surat
Berharga Rp xxx
C. Metode Harga Pasar
Jurnal pada saat penjualan surat berharga :
Kas xxx
Modal
Kenaikan Nilai S.B. xxx
Surat
Berharga xxx
Surat
Berharga Kenaikan Nilai xxx
Laba
Penjualan Surat Berharga xxx
SURAT BERHARGA
SAHAM
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan
seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.
Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan
siapa pemiliknya.
OBLIGASI
Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam (penerbit
obligasi) setuju untuk membayar bunga dan pokoknya
kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu.
PENILAIAN SURAT BERHARGA
Penilaian terhadap surat berharga sangat penting untuk
menentukan kewajaran harga nilai dari suatu aset.
Harga wajar aset = hasil yang diharapkan berbanding
imbang dengan hasil yang diberikan aset tersebut.
PENILAIAN SAHAM
v Saham adalah
aset finansial yang dapat dijadikan investasi
v Pemegang saham
berhak menerima dividen
v Penilaian saham
dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/dijual akan memberikan
tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan
v Nilai saham
dibedakan menjadi : nilai buku, nilai pasar, dan nilai instrinsik
PENILAIAN SAHAM BIASA
1. Penilaian saham
yang dipegang satu periode
2. Penilaian saham
yang dipegang selamanya
a. Model dividen konstan
b. Model dividen tumbuh
dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
c. Model dividen dengan
tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidak konstan)
1. Penilaian Saham yang
Dipegang Satu Periode
Harga Saham
PV = harga saham yang
pantas
D1 = dividen yang akan
dibayarkan satu tahun mendatang
P1 = harga saham satu
tahun mendatang
Ks = tingkat keuntungan yang diisyaratkan
Contoh !!!!!!
Saham diperkirakan setahun mendatang harganya Rp
20.000,-. Saham diperkirakan aan membayar dividen sebesar Rp 5.000,- setahun
mendatang. Tingkat keuntungan yang disyaratkan 20%. Berapa harga saham itu ?
PV = 5000 + 20.000
(1+0,2)¹
(1+0,2)¹
= 5000
+ 20.000
(1,02)¹
(1,02)
= 4.900 + 19600
= 24.500
2. Penilaian saham yang dipegang selamanya
MODEL DIVIDEN KONSTAN
Model ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh dan saham
dipegang selamanya
CONTOH !
Suatu saham membayar dividen yang konstan sebesar Rp
20.000 per tahun, saham yang dipegang selamana, berapa harga yang pantasuntuk
saham tersebut jika tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham adalah 20%
?
P0 = 20.000
= 100.000
0,2
B. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang
konstan
Biasanya perusahaan membayarkan dividen yang tumbuh.
Dengan demikian dividen bisa diharapkan akan tumbuh
dengan tingkat pertumbuhan tertentu, yang dianggap konstan.
KS > g
CONTOH !
Suatu saham membayar dividen sebesar Rp 20.000 per
tahun. Saham diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 4%.
Tingkat keuntungan yang diisyaratkan 20%, berapa harga yang pantas untk saham
tersebut ?
P0 = 20.000
= 125.000
(0,2-0,04)
C. Model dividen dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda
(tidak konstan)
Dalam model ini, saham diasumsikan tumbuh cepat pada
tahun-tahun awal dan melambat dengan konstan selamanya
PENILAIAN OBLIGASI
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau negara
Obligasi memiliki ciri pembayaran bunga yang bersifat
tetap tiap periode
Jangka waktu jatuh tempo dari 1 tahun sampai dengan 10
tahun, sedabgkan obligasi yang memiliki masa jatuh tempo tidak terbatas disebut
consol
ISTILAH DALAM OBLIGASI
ü Nilai nominal (par value) adalah harga yang tercantum pada surat obligasi
ü Kupon tingkat
bunga adalah tingkat bunga (dalam persentase berdasarkan nilai nominal) yang
akan dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi
ü Jatuh Tempo adalah
saat di mana obligasi jatuh tempo dan nominal obligasi dilunasi oleh penerbit
obligasi
ü Tingkat keuntungan
yang disyaratkan (Kd) adalah tingkat bunga yang digunakan untuk menghitung
present value dari aliran kas obligasi
CONTOH
PT X pada
tanggal 1 Januari 2000 menerbitkan
obligasi dengan par value Rp 10 juta
dengan bunga (coupun rate) 14% dan
masa edar 10 tahun, dan bunga
obligasi dibayar tahunan.
Hak Pembeli Obligasi :
Bunga tahunan = 10.000.000 x 14% = 1.400.000
Nilai nominal pada akhir tahun
penebusan sebanyak Rp 10.000.000
RUMUS Penilaian Obligasi
Harga Obligasi =
coupun rate (PVIFA,i;n) + par value (PVIF i;n)
TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIISYARATKAN
Tingkat keuntungan yang diisyaratkan merupakan tingkat keuntungan yang
ingin diperoleh investor.
Tingkat keuntungan yang diisyaratkan = tingkat keuntungan bebas risiko + premi risiko
1. Ketika bunga yang ditawarkan obligasi lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkat keuntungan yang diisyaratkan maka harga pasar obligasi akan lebih
tinggi dibandingkan dengan harga nominalnya.
2. Sebaliknya, ketika bunga yang ditawarkan obligasi lebih rendah
dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan maka harga pasar
obligasi akan lebih rendah dibandingkan dengan harga nominalnya.
OBLIGASI TANPA BUNGA (zero coupon bond/zeroes)
v
Obligasi tanpa bunga adalah
obligasi yang tidak membayarkan bunga sebelum jatuh tempo.
v
Obligasi ini berbeda dengan
obligasi kupon bunga karena pembayarannya dilakukan setelah jatuh tempo bukan
berdasarkan per periode.
v
Rumus menentukan harga
obligasi tanpa bunga:
*050413
Terimakasih sangat bermanfaat sekali. Boleh tau referensi nya dari mana? 😊
BalasHapus