Rabu, 02 Maret 2016

SURAT-SURAT BERHARGA

Surat berharga adalah surat pengakuan hutang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau setiap derivatif dan surat berharga atau kepentingan lain atau suatu kewajiban dari penerbit, dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal maupun pasar uang. (UU No. 7/1992 tentang Perbankan)

Macam-Macam Surat Berharga
Ø  Saham
Ø  Obligasi
Ø  Wesel
Ø  Cek
Ø  Surat Sanggup
Ø  Bilyet Giro

Fungsi Surat Berharga
Ø  Sebagai alat pembayaran (alat tukar uang).
Ø  Sebagai alat untuk memindahkan hal tagih (diperjual belikan dengan mudah dan sederhana).
Ø  Sebagai surat bukti hak tagih.

Klasifikasi Investasi Jangka Pendek
Ø  Harus dapat segera dijual kembali setiap saat dengan harga yang berlaku pada tanggal penjualan
Ø  Penjualan kembali untuk memenuhi kebutuhan uang
Ø  Mampu menghasilkan laba

Metode Pencatatan Surat Berharga
1. Harga Perolehan
    Laporan keuangan yang dipersiapkan menurut biaya/harga perolehan
2. Nilai Terendah antara harga perolehan dan nilai pasar
3. Nilai Pasar

Akuntansi Surat-Surat Berharga
1.     Pencatatan pada saat pembelian surat-surat berharga
2.    Selama kepemilikan surat-surat berharga
3.    Pencatatan pada saat penjualan saham

1. Pencatatan Pada Saat Pembelian
Surat berharga dicatat sebesar harga perolehan yang meliputi harga beli (harga kurs) ditambah biaya komisi, provisi, materai dan biaya-biaya lain yang timbul pada saat pembelian

2. Selama Kepemilikan Surat-Surat Berharga
Pencatatan selama kepemilikan, jika berupa saham, maka dicatat adanya pendapatan dari dividen. Untuk obligasi maka pencatatan berhubungan dengan adanya bunga obligasi.
Penjualan surat berharga akan menimbulkan laba/rugi. Jumlah laba/rugi dipengaruhi oleh metode pencatatan yang digunakan.

Jurnal pembelian obligasi :
Surat berharga obligasi
Kas

A. Metode Harga Pokok (Harga Perolehan)
Metode ini mengakui jumlah laba/rugi sebesar selisih antara harga jual dengan harga pokok.
Jurnal Penjualan saat Laba
          Kas                                 Rp xxx
                   Surat Berharga                                  Rp xxx
                   Laba penjualan surat berharga             Rp xxx

Jurnal Penjualan saat Rugi
          Kas                                                    Rp xxx
          Rugi penjualan surat berharga           Rp xxx
                   Surat Berharga                                  Rp xxx

CONTOH SAHAM
Tanggal 23 Juni 2006 PT. ABC membeli 100 lembar saham milik PT. CBA dengan harga Rp 20.000- per lembar dengan kurs 130%. Untuk transaksi itu, perusahaan dibebani biaya komisi broker sebesar Rp 150.000,-

Jurnalnya :
          Surat-Surat Berharga               2.700.000
                   Kas                                                    2.700.000

Harga kurs = 130% x 100 x 20.000      =   2.600.000
Biaya komisi broker                             =     100.000 +
Harga perolehan                                  =  2.700.000

CONTOH
Tanggal 28 Juli 2006, PT. ABC menerima dividen tunai sebesar Rp 5.000,- per lembar
Jurnalnya :
          Kas                                           500.000
                   Pendapatan Dividen                    500.000

Perhitungan :
·         5.000 x 100 lembar = 500.000
Tgl. 5 September 2006, PT. ABC menjual 40 lembar sahamnya dengan harga jual Rp 35.000,- per lembar. Biaya materai dan komisi penjualan sebesar Rp 200.000,-

Perhitungan :
Harga jual = 40 lbr x Rp 35.000                    = Rp  1.400.000
Biaya materai & komisi                                  = Rp     200.000-
Hasil Penjualan Saham                                   = Rp  1.200.000
Harga Perolehan     40/100 x 2.700.000        = Rp  1.080.000-
Laba Penjualan Saham                                    = Rp     120.000

Jurnal :
Kas                                           Rp 1.200.000
                   Surat Berharga                                  Rp 1.080.000
                   Laba penjualan surat berharga           Rp    120.000

B. Metode Nilai Terendah antara Harga Pokok dan Harga Pasar
Metode yang terendah Per Jenis Surat Berharga
  a. Jika harga jual ditambah “Cadangan Penurunan Nilai” lebih besar dari harga pokok
          Kas                                                     Rp xxx
          Cadangan penurunan nilai S.B.               Rp xxx
                   Surat Berharga                                            Rp xxx
                   Laba penjualan surat berharga                     Rp xxx
  b. Jika harga jual ditambah “Cadangan Penurunan Nilai” lebih kecil dari harga pokok
          Kas                                                     Rp xxx
          Cadangan penurunan nilai S.B.             Rp xxx
          Rugi penjualan surat berharga            Rp xxx
                   Surat Berharga                                            Rp xxx

C. Metode Harga Pasar
Jurnal pada saat penjualan surat berharga :
          Kas                                                    xxx
          Modal Kenaikan Nilai S.B.                  xxx
                   Surat Berharga                                            xxx
                   Surat Berharga Kenaikan Nilai                     xxx
                   Laba Penjualan Surat Berharga                    xxx

SURAT BERHARGA
SAHAM
Saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas.
Wujud saham berupa selembar kertas yang menerangkan siapa pemiliknya.

OBLIGASI
Obligasi adalah kontrak utang jangka panjang dimana peminjam (penerbit obligasi) setuju untuk membayar bunga dan pokoknya kepada pemegang obligasi pada waktu tertentu.

PENILAIAN SURAT BERHARGA
Penilaian terhadap surat berharga sangat penting untuk menentukan kewajaran harga nilai dari suatu aset.
Harga wajar aset = hasil yang diharapkan berbanding imbang dengan hasil yang diberikan aset tersebut.

PENILAIAN SAHAM
v  Saham adalah aset finansial yang dapat dijadikan investasi
v  Pemegang saham berhak menerima dividen
v  Penilaian saham dilakukan untuk menentukan apakah saham yang akan dibeli/dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang diharapkan
v  Nilai saham dibedakan menjadi : nilai buku, nilai pasar, dan nilai instrinsik

PENILAIAN SAHAM BIASA
1.     Penilaian saham yang dipegang satu periode
2.    Penilaian saham yang dipegang selamanya
       a. Model dividen konstan
       b. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
       c. Model dividen dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidak konstan)

1. Penilaian Saham yang Dipegang Satu Periode

Harga Saham


PV = harga saham yang pantas
D1 = dividen yang akan dibayarkan satu tahun mendatang
P1 = harga saham satu tahun mendatang
Ks = tingkat keuntungan yang diisyaratkan      

Contoh !!!!!!
Saham diperkirakan setahun mendatang harganya Rp 20.000,-. Saham diperkirakan aan membayar dividen sebesar Rp 5.000,- setahun mendatang. Tingkat keuntungan yang disyaratkan 20%. Berapa harga saham itu ?
 

PV      =  5000    +   20.000
             (1+0,2)¹     (1+0,2)¹
          =  5000    + 20.000
              (1,02)¹     (1,02)
          =  4.900 + 19600
          =  24.500

2. Penilaian saham yang dipegang selamanya
MODEL DIVIDEN KONSTAN
Model ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh dan saham dipegang selamanya
 


CONTOH !
Suatu saham membayar dividen yang konstan sebesar Rp 20.000 per tahun, saham yang dipegang selamana, berapa harga yang pantasuntuk saham tersebut jika tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham adalah 20% ?
          P0 = 20.000 = 100.000
                    0,2

B. Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
Biasanya perusahaan membayarkan dividen yang tumbuh.
Dengan demikian dividen bisa diharapkan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tertentu, yang dianggap konstan.
 

    KS > g      
         
CONTOH !
Suatu saham membayar dividen sebesar Rp 20.000 per tahun. Saham diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 4%. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan 20%, berapa harga yang pantas untk saham tersebut ?
         
P0 =      20.000     =  125.000
          (0,2-0,04)

C. Model dividen dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidak konstan)
Dalam model ini, saham diasumsikan tumbuh cepat pada tahun-tahun awal dan melambat dengan konstan selamanya

PENILAIAN OBLIGASI
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau negara
Obligasi memiliki ciri pembayaran bunga yang bersifat tetap tiap periode
Jangka waktu jatuh tempo dari 1 tahun sampai dengan 10 tahun, sedabgkan obligasi yang memiliki masa jatuh tempo tidak terbatas disebut consol

ISTILAH DALAM OBLIGASI
ü  Nilai nominal (par value) adalah harga yang tercantum pada surat obligasi
ü  Kupon tingkat bunga adalah tingkat bunga (dalam persentase berdasarkan nilai nominal) yang akan dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi
ü  Jatuh Tempo adalah saat di mana obligasi jatuh tempo dan nominal obligasi dilunasi oleh penerbit obligasi
ü  Tingkat keuntungan yang disyaratkan (Kd) adalah tingkat bunga yang digunakan untuk menghitung present value dari aliran kas obligasi

CONTOH
PT X pada tanggal 1 Januari 2000 menerbitkan obligasi dengan par value Rp 10 juta dengan bunga (coupun rate) 14% dan masa edar 10 tahun, dan bunga obligasi dibayar tahunan.

Hak Pembeli Obligasi :
Bunga tahunan = 10.000.000 x 14% = 1.400.000
Nilai nominal pada akhir tahun penebusan sebanyak Rp 10.000.000
RUMUS Penilaian Obligasi

Harga Obligasi = coupun rate (PVIFA,i;n) + par value (PVIF i;n)

TINGKAT KEUNTUNGAN YANG DIISYARATKAN
Tingkat keuntungan yang diisyaratkan merupakan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh investor.

Tingkat keuntungan yang diisyaratkan = tingkat keuntungan bebas risiko + premi risiko

1.     Ketika bunga yang ditawarkan obligasi lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan maka harga pasar obligasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan harga nominalnya.
2.    Sebaliknya, ketika bunga yang ditawarkan obligasi lebih rendah dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang diisyaratkan maka harga pasar obligasi akan lebih rendah dibandingkan dengan harga nominalnya.

OBLIGASI TANPA BUNGA (zero coupon bond/zeroes)
v  Obligasi tanpa bunga adalah obligasi yang tidak membayarkan bunga sebelum jatuh tempo.
v  Obligasi ini berbeda dengan obligasi kupon bunga karena pembayarannya dilakukan setelah jatuh tempo bukan berdasarkan per periode.
v  Rumus menentukan harga obligasi tanpa bunga:



*050413

1 komentar:

  1. Terimakasih sangat bermanfaat sekali. Boleh tau referensi nya dari mana? 😊

    BalasHapus