Sabtu, 12 Maret 2016

PERILAKU BIAYA (AKUNTANSI BIAYA)

PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya diartikan sebagai hubungan antara total biaya dengan perubahan volume kegiatan.




BIAYA TETAP
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu. Biaya tetap per satuan berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan.
Biaya Tetap dibagi menjadi 2, yaitu :
1.       Committed Fixed Costs
Commited Fixed Cost adalah biaya-biaya dalam perusahaan dan pabrik yang timbul secara terus menerus dan tidak dapat dikurangi karena ini menyangkut tujuan panjang perusahaan.
2.      Discretionary Fixed Costs
Discretionary Fixed Cost umumnya disebut dengan fixed cost yang terkendali (managed) timbul sebagai akibat dari hasil keputusan manajer dengan periode relatif satu tahun

Biaya Variabel
Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya variabel per unit konstan (tetap) dengan adanya perubahan volume kegiatan.

Macam-Macam Biaya Variabel
1.       Engineered Variable Costs
    Engineered Variable Costs adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu. Biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan nyata. Hampir semua biaya variabel merupakan engineered cost.
2.      Discretionary Variable Costs
   Discretionary Variable Costs adalah biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan erat namun tidak nyata.

Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel adalah biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya. Unsur biaya tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.

Penentuan Pola Perilaku Biaya
Tiga faktor yang diperhitungkan dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya.
a.    Pilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya yaitu variabel tidak bebas (dependent variable) dinyatakan dengan simbol “y”.
b.     Pilih variabel bebas (independent variable), sesuatu yang menyebabkan biaya tersebut berfluktuasi
c.     Pilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity), di mana hubungan variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya tersebut berlaku.
Fungsi Linear      y = a + bx
           
Asumsi yang mendasari penggambaran hubungan linear antara total biaya dengan variabel bebas adalah
-        Hubungan teknologi antara masukan dan keluaran harus linear
            Contoh : Setiap satuan produk selesai harus memerlukan jumlah bahan baku yang sama
-        Masukan yang dibeli harus sama dengan masukan yang digunakan
            Contoh : Setiap karyawan dimanfaatkan secara penuh
-        Harga pokok masukan yang dibeli harus mempunyai fungsi linear dengan kuantitas yang dibeli
            Contoh : Harga bahan baku per satuan harus sama untuk jumlah pembelian berapapun

Metode Penaksiran Fungsi Linear
a.       Pendekatan Historis (Historical Approach) : Fungsi biaya ditentukan dengan cara menganalisis perilaku biaya di masa yang lalu dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan dalam masa yang sama
b.      Pendekatan Analitis (Analytical Approach) : Didalam pendekatan analitis diadakan kerjasama di antara orang-orang teknik dan staf penyusun anggaran untuk mengadakan penyelidikan terhadap tiap-tiap fungsi.

3 Metode Memperkirakan Fungsi Biaya Dengan Pendekatan Historis
a.       Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method)
            Biaya pada tingkat kegiatan tertinggi dibandingkan dengan biaya pada tingkat kegiatan terendah di masa lalu. Selisih biaya yang dihitung merupakan unsur biaya variabel dalam biaya tersebut.
b.      Metode Biaya Berjaga (Standby Cost Method)
            Metode ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus tetap dikeluarkan jika perusahaan tidak berproduksi. Biaya ini disebut biaya berjaga, dan biaya berjaga ini bagian yang tetap. Perbedaan antara biaya yang dikeluarkan selama produksi berjalan dengan berjaga merupakan biaya variabel.
c.       Metode Kuadrat Terkecil (Least Square Method)
            Metode ini menganggap bahwa hubungan antara biaya dengan volume kegiatan berbentuk hubungan  garis lurus dengan persamaan garis regresi y = a + bx, di mana y merupakan variabel tidak bebas yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas. Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan.

Standard Error of Estimate
Standard Error of Estimate digunakan untuk menaksir interval biaya reparasi dan pemeliharaan yang diharapkan akan terjadi biaya yang sesungguhnya.
RUMUS :

Se =

Se = Standart error of estimate
y = Biaya sesungguhnya yang diamati
y’ = Taksiran biaya dengan menggunakan rumus y’= a + bx
n-2= Degree of freedom

Coefficient of Determination
Coefficient of Determination (yang disingkat r²) merupakan ukuran yang menunjukkan persentase perubahan variabel tak bebas (y) ang disebabkan hubungan linear dengan variabel bebas (x). Biaya tidak hanya berubah dalam hubungannya dengan volume kegiatan, namun masih ada faktor lain (misalnya harga) yang berpengaruh terhadap perilaku biaya. Dengan menghitung Coefficient of Determination dapat diketahui berapa persen perubahan suatu biaya yang disebabkan oleh perubahan volume kegiatan.

Coefficient of Determination dihitung dengan rumus sebagai berikut :

=

y = Biaya sesungguhnya yang diamati
   = Rata-rata biaya sesungguhnya yang diamati
y’ = Taksiran biaya dengan menggunakan persamaan regresi y = a + bx

UKURAN VOLUME KEGIATAN
a.       Ukuran Masukan dan Keluaran
            Berhubungan dengan sumber-sumber yang digunakan di dalam suatu pusat biaya.
b.      Ukuran Dalam Satuan Uang dan Dalam Satuan Fisik
            Satuan ukuran volume kegiatan yang dinyatakan dalam satuan fisik seperti jam tenaga kerja langsung, kadang-kadang lebih baik bila dibandingkan dengan satuan rupiah, seperti biaya tenaga kerja langsung, karena ukuran yang pertama tidak dipengaruhi oleh perubahan harga atau tarif.



wahyulestari1907#311013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar